SorotAktual.com – Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan bahwa pembangunan Kawasan Indonesia Islamic Financial Center di Jakarta Pusat bertujuan untuk mengintegrasikan seluruh aspek pengembangan ekonomi syariah di Indonesia. Hal ini disampaikan Erick dalam laporannya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada peresmian kawasan tersebut, Selasa (14/9).
“Kami mencoba membangun platform berupa kawasan agar semua yang berhubungan dengan ekonomi syariah bisa terpadu,” ujar Erick.
Selama 10 tahun kepemimpinan Presiden Jokowi, ekonomi syariah Indonesia terus mengalami kemajuan. Salah satu langkah besar adalah penggabungan bank-bank syariah BUMN menjadi PT Bank Syariah Indonesia (BSI), yang kini termasuk dalam 10 bank terbesar di Indonesia. Erick menambahkan bahwa Kementerian BUMN terus berupaya menyediakan platform untuk pengembangan ekonomi syariah melalui kawasan ini.
Erick juga menjelaskan bahwa kawasan ini terdiri dari dua aset dengan total investasi sebesar Rp2 triliun, yaitu satu aset senilai Rp980 miliar dan satu lagi Rp1,1 triliun. Hingga saat ini, sebanyak 95 persen dari gedung di kawasan Indonesia Islamic Financial Center sudah tersewa.
“Kawasan Monas ini memiliki 20 aset BUMN, termasuk gedung Pertamina yang kosong dan beberapa gedung lainnya yang belum maksimal,” ungkap Erick. Ia berharap dengan penataan ulang kawasan sekitar Monas, aset-aset tersebut bisa dioptimalkan untuk pengembangan Jakarta sebagai pusat kota baru.
Presiden Jokowi dalam sambutannya menekankan potensi besar ekonomi syariah di Indonesia, mengingat populasi muslim di negara ini mencapai 236 juta jiwa. Ia berharap kawasan ini dapat memanfaatkan potensi pasar tersebut sehingga Indonesia menjadi pemain utama dalam ekonomi syariah global.
“Jangan sampai pasar yang besar ini justru diambil oleh negara lain,” tegas Jokowi.
Dengan peresmian Indonesia Islamic Financial Center, pemerintah optimistis bahwa perkembangan ekonomi syariah di Indonesia, khususnya di sektor perbankan, akan semakin pesat.