SorotAktual.com – Indonesia mengalami penurunan jumlah kelas menengah, dengan data BPS menunjukkan penurunan dari 57,33 juta pada 2019 menjadi 47,85 juta pada 2024. Meskipun begitu, kelas menengah masih memainkan peran penting dalam perekonomian negara, menyumbang hampir setengah dari total konsumsi rumah tangga.
Menurut Bank Dunia, kelompok kelas menengah di Indonesia mencakup mereka dengan pengeluaran antara Rp 2.040.262 hingga Rp 9.909.844 per kapita per bulan pada 2024. Meskipun jumlahnya menurun, ciri-ciri berikut masih menandai seseorang sebagai bagian dari kelas menengah:
Kepemilikan Rumah: Memiliki rumah sendiri menandakan stabilitas ekonomi dan pencapaian finansial. Kepemilikan rumah sering dianggap simbol status dan pencapaian.
Kendaraan Pribadi: Memiliki mobil memberikan kebebasan dan kenyamanan yang lebih dibandingkan transportasi umum, dan menjadi indikator status sosial.
Pendidikan Tinggi untuk Anak: Keluarga kelas menengah biasanya berusaha menyekolahkan anak-anak mereka di perguruan tinggi atau universitas terkemuka, melihat pendidikan sebagai investasi masa depan.
Jaminan Pensiun: Memiliki tabungan atau investasi untuk pensiun adalah prioritas, memastikan masa pensiun yang nyaman dan aman secara finansial.
Akses ke Layanan Kesehatan: Kelas menengah memprioritaskan akses ke layanan kesehatan berkualitas dan memiliki asuransi kesehatan untuk mengatasi potensi masalah kesehatan tanpa risiko finansial yang besar.
Meskipun kelas menengah mengalami penurunan jumlah, mereka tetap menjadi kelompok penting dalam perekonomian dan sosial Indonesia.